Beberapa dari Anda mungkin sudah tahu bahwa belakangan ini saya sedang menggiatkan latihan fitness. Berawal sejak kesadaran akan aset terpenting dalam hidup kita yaitu kesehatan. Dari sana, saya pun mencanangkan program diet sehat. Mulai dari pengaturan pola makan yang lebih sehat, termasuk juga merutinkan olahraga melalui latihan fitness. Ini sudah satu paket dan tidak bisa ditawar, hehehe…
Gara-gara itu pula, saya rajin membaca artikel ataupun buku-buku kesehatan. Termasuk juga cara dan intensitas latihan fitness yang benar. Bisa saja sih kalau mau asal, tapi jangan salahkan bila yang terjadi kemudian adalah cedera otot. Semua ada aturannya.
Setelah agak lama saya menjalani latihan fitness ini, saya mendapati ada kesamaan pembelajaran yang bisa kita ambil dalam pencapaian keberhasilan tujuan kita, apapun itu. Saya bagi dalam beberapa point di bawah ini.
Latihan Cardio
Goalnya Apa?
Untuk menunjang program weight loss, saya pun mendaftarkan diri di social networking site SixReps.com, tempat berkumpulnya para pencinta fitness. Anda tahu sejak awal mendaftar Anda akan ditanyai goal fitnessnya apa. Apakah menurunkan berat badan, pembentukan otot, atau hanya sekedar menjaga kebugaran semata. Goal ini harus jelas.
Kenapa bisa ada pertanyaan seperti itu? Karena perbedaan goal akan membuat jenis latihan yang diambil di fitness center juga berbeda. Fokus latihannya berbeda. Intensitas jenis latihannya juga berbeda.
Sama seperti perjalanan sukses kita. Kalau goalnya ngga jelas, efeknya juga pada action kita. Ikut-ikutan ngga jelas. Pun beda goal, maka cara mencapai keberhasilannya juga akan berbeda. Lha goal yang sama saja, bisa berbeda caranya. So, tentukan goal Anda di awal dengan jelas.
Komitmen dan Motivasi Latihan
Latihan fitness itu capek. Sungguh, saya tidak bohong. Satu-satunya yang membuat saya komitmen dan terus termotivasi untuk tetap menjaga rutinitas fitness adalah goal saya untuk menurunkan berat badan dan juga menjaga stamina. Ada deadline pada goal saya, yaitu sebelum pekerjaan inspeksi kapal di lapangan dimulai kembali. Di sisi lain, berapa banyak orang yang begitu bersemangat latihan fitness di awal dengan goalnya masing-masing, namun setelah 3-4 minggu mereka berhenti latihan.
Goal saja tidak cukup. Goal tanpa komitmen dan motivasi diri hanya akan membuat Anda berhenti di tengah jalan. Menyerah pada keadaan karena hasilnya belum juga terlihat. Padahal boleh jadi, saat Anda berhenti dan menyerah, justru keberhasilan ada satu langkah di depan Anda. Karena berhenti, ya tidak tercapai. Maka buat komitmen dan jagalah motivasi diri.
Latihan Beban Itu Sakit, Tapi Menguatkan Otot
Menurunkan berat badan akan jauh lebih cepat bila latihan di fitness center memadukan antara latihan beban dan cardio (treadmill, sepeda statis, dll). Maka mau tidak mau saya mencoba berlatih beban. Dasarnya saya jarang berolahraga, tahu-tahu latihan beban. Terang saja selepas latihan rasanya otot-otot merotol semua. Digerakkan sakit semua.
Latihan Beban
Saya pun berencana menunggu sakitnya reda dulu, baru kemudian lanjut latihan beban lagi. Ternyata kata para instruktur justru sebaliknya. Jangan berhenti sampai sakitnya hilang. Teruskan latihan, namun dengan intensitas beban yang lebih ringan. Semacam dipaksa gitu.
Lambat laun, rasa sakitnya hilang. Saya jadi terbiasa dengan beban yang tadinya bikin sakit seluruh otot. Instruktur pun menyarankan kepada saya untuk menambah beban. Karena hanya dengan demikian, massa otot bertambah sehingga bisa dibentuk dan terlihat keren.
Beban bertambah, maka rasa sakit itu muncul lagi. Tapi seperti semula, latihan diteruskan hingga lama-lama otot kita terbiasa. Menahan beban yang lebih berat tersebut.
Mekanisme yang terjadi adalah pada saat kita menambah beban, maka otot secara tidak langsung sedang dirusak. Ketika rusak, maka tubuh melakukan tugasnya, self healing dengan memperbaiki bagian-bagian yang rusak. Selain diperbaiki, juga diperkuat sehingga mampu menahan beban yang lebih berat lagi.
Dalam perjalanan kita mencapai goal, Anda akan bertemu banyak masalah. Itu sudah pasti tidak terelakkan lagi. Mulai masalah yang ringan, hingga masalah yang super berat. Ketika masalah datang, jangan berhenti dan menyerah. Seperti latihan fitness, teruskan perjuangan Anda mencari penyelesaian masalah.
Masalah akan mendewasakan cara berpikir Anda. Makin ke belakang, masalah yang akan Anda hadapi juga akan makin besar. Namun seperti mekanisme pemulihan otot, Anda juga akan semakin mahir dan jago mengatasi masalah. Justru makin besar masalah Anda, bisa jadi itu adalah pertanda bahwa keberhasilan Anda sudah dekat. Jadi jangan lari dari masalah atau menyerah. Hadapi dan jadilah hebat di bidang yang menjadi goal keberhasilan Anda.
Saya kira itu dulu sharing dari saya. Ini langsung ditulis selepas latihan lho. Ada yang rutin latihan fitness juga?
Goalnya Apa?
Untuk menunjang program weight loss, saya pun mendaftarkan diri di social networking site SixReps.com, tempat berkumpulnya para pencinta fitness. Anda tahu sejak awal mendaftar Anda akan ditanyai goal fitnessnya apa. Apakah menurunkan berat badan, pembentukan otot, atau hanya sekedar menjaga kebugaran semata. Goal ini harus jelas.
Kenapa bisa ada pertanyaan seperti itu? Karena perbedaan goal akan membuat jenis latihan yang diambil di fitness center juga berbeda. Fokus latihannya berbeda. Intensitas jenis latihannya juga berbeda.
Sama seperti perjalanan sukses kita. Kalau goalnya ngga jelas, efeknya juga pada action kita. Ikut-ikutan ngga jelas. Pun beda goal, maka cara mencapai keberhasilannya juga akan berbeda. Lha goal yang sama saja, bisa berbeda caranya. So, tentukan goal Anda di awal dengan jelas.
Komitmen dan Motivasi Latihan
Latihan fitness itu capek. Sungguh, saya tidak bohong. Satu-satunya yang membuat saya komitmen dan terus termotivasi untuk tetap menjaga rutinitas fitness adalah goal saya untuk menurunkan berat badan dan juga menjaga stamina. Ada deadline pada goal saya, yaitu sebelum pekerjaan inspeksi kapal di lapangan dimulai kembali. Di sisi lain, berapa banyak orang yang begitu bersemangat latihan fitness di awal dengan goalnya masing-masing, namun setelah 3-4 minggu mereka berhenti latihan.
Goal saja tidak cukup. Goal tanpa komitmen dan motivasi diri hanya akan membuat Anda berhenti di tengah jalan. Menyerah pada keadaan karena hasilnya belum juga terlihat. Padahal boleh jadi, saat Anda berhenti dan menyerah, justru keberhasilan ada satu langkah di depan Anda. Karena berhenti, ya tidak tercapai. Maka buat komitmen dan jagalah motivasi diri.
Latihan Beban Itu Sakit, Tapi Menguatkan Otot
Menurunkan berat badan akan jauh lebih cepat bila latihan di fitness center memadukan antara latihan beban dan cardio (treadmill, sepeda statis, dll). Maka mau tidak mau saya mencoba berlatih beban. Dasarnya saya jarang berolahraga, tahu-tahu latihan beban. Terang saja selepas latihan rasanya otot-otot merotol semua. Digerakkan sakit semua.
Latihan Beban
Saya pun berencana menunggu sakitnya reda dulu, baru kemudian lanjut latihan beban lagi. Ternyata kata para instruktur justru sebaliknya. Jangan berhenti sampai sakitnya hilang. Teruskan latihan, namun dengan intensitas beban yang lebih ringan. Semacam dipaksa gitu.
Lambat laun, rasa sakitnya hilang. Saya jadi terbiasa dengan beban yang tadinya bikin sakit seluruh otot. Instruktur pun menyarankan kepada saya untuk menambah beban. Karena hanya dengan demikian, massa otot bertambah sehingga bisa dibentuk dan terlihat keren.
Beban bertambah, maka rasa sakit itu muncul lagi. Tapi seperti semula, latihan diteruskan hingga lama-lama otot kita terbiasa. Menahan beban yang lebih berat tersebut.
Mekanisme yang terjadi adalah pada saat kita menambah beban, maka otot secara tidak langsung sedang dirusak. Ketika rusak, maka tubuh melakukan tugasnya, self healing dengan memperbaiki bagian-bagian yang rusak. Selain diperbaiki, juga diperkuat sehingga mampu menahan beban yang lebih berat lagi.
Dalam perjalanan kita mencapai goal, Anda akan bertemu banyak masalah. Itu sudah pasti tidak terelakkan lagi. Mulai masalah yang ringan, hingga masalah yang super berat. Ketika masalah datang, jangan berhenti dan menyerah. Seperti latihan fitness, teruskan perjuangan Anda mencari penyelesaian masalah.
Masalah akan mendewasakan cara berpikir Anda. Makin ke belakang, masalah yang akan Anda hadapi juga akan makin besar. Namun seperti mekanisme pemulihan otot, Anda juga akan semakin mahir dan jago mengatasi masalah. Justru makin besar masalah Anda, bisa jadi itu adalah pertanda bahwa keberhasilan Anda sudah dekat. Jadi jangan lari dari masalah atau menyerah. Hadapi dan jadilah hebat di bidang yang menjadi goal keberhasilan Anda.
Saya kira itu dulu sharing dari saya. Ini langsung ditulis selepas latihan lho. Ada yang rutin latihan fitness juga?