10/28/2011

Latihan Fitness, Berlatih Sukses

Oleh : Arief Maulana


Beberapa dari Anda mungkin sudah tahu bahwa belakangan ini saya sedang menggiatkan latihan fitness. Berawal sejak kesadaran akan aset terpenting dalam hidup kita yaitu kesehatan. Dari sana, saya pun mencanangkan program diet sehat. Mulai dari pengaturan pola makan yang lebih sehat, termasuk juga merutinkan olahraga melalui latihan fitness. Ini sudah satu paket dan tidak bisa ditawar, hehehe…
Gara-gara itu pula, saya rajin membaca artikel ataupun buku-buku kesehatan. Termasuk juga cara dan intensitas latihan fitness yang benar. Bisa saja sih kalau mau asal, tapi jangan salahkan bila yang terjadi kemudian adalah cedera otot. Semua ada aturannya.
Setelah agak lama saya menjalani latihan fitness ini, saya mendapati ada kesamaan pembelajaran yang bisa kita ambil dalam pencapaian keberhasilan tujuan kita, apapun itu. Saya bagi dalam beberapa point di bawah ini.

Latihan Cardio

Goalnya Apa?
Untuk menunjang program weight loss, saya pun mendaftarkan diri di social networking site SixReps.com, tempat berkumpulnya para pencinta fitness. Anda tahu sejak awal mendaftar Anda akan ditanyai goal fitnessnya apa. Apakah menurunkan berat badan, pembentukan otot, atau hanya sekedar menjaga kebugaran semata. Goal ini harus jelas.
Kenapa bisa ada pertanyaan seperti itu? Karena perbedaan goal akan membuat jenis latihan yang diambil di fitness center juga berbeda. Fokus latihannya berbeda. Intensitas jenis latihannya juga berbeda.
Sama seperti perjalanan sukses kita. Kalau goalnya ngga jelas, efeknya juga pada action kita. Ikut-ikutan ngga jelas. Pun beda goal, maka cara mencapai keberhasilannya juga akan berbeda. Lha goal yang sama saja, bisa berbeda caranya. So, tentukan goal Anda di awal dengan jelas.
Komitmen dan Motivasi Latihan
Latihan fitness itu capek. Sungguh, saya tidak bohong. Satu-satunya yang membuat saya komitmen dan terus termotivasi untuk tetap menjaga rutinitas fitness adalah goal saya untuk menurunkan berat badan dan juga menjaga stamina. Ada deadline pada goal saya, yaitu sebelum pekerjaan inspeksi kapal di lapangan dimulai kembali. Di sisi lain, berapa banyak orang yang begitu bersemangat latihan fitness di awal dengan goalnya masing-masing, namun setelah 3-4 minggu mereka berhenti latihan.
Goal saja tidak cukup. Goal tanpa komitmen dan motivasi diri hanya akan membuat Anda berhenti di tengah jalan. Menyerah pada keadaan karena hasilnya belum juga terlihat. Padahal boleh jadi, saat Anda berhenti dan menyerah, justru keberhasilan ada satu langkah di depan Anda. Karena berhenti, ya tidak tercapai. Maka buat komitmen dan jagalah motivasi diri.
Latihan Beban Itu Sakit, Tapi Menguatkan Otot
Menurunkan berat badan akan jauh lebih cepat bila latihan di fitness center memadukan antara latihan beban dan cardio (treadmill, sepeda statis, dll). Maka mau tidak mau saya mencoba berlatih beban. Dasarnya saya jarang berolahraga, tahu-tahu latihan beban. Terang saja selepas latihan rasanya otot-otot merotol semua. Digerakkan sakit semua.

Latihan Beban

Saya pun berencana menunggu sakitnya reda dulu, baru kemudian lanjut latihan beban lagi. Ternyata kata para instruktur justru sebaliknya. Jangan berhenti sampai sakitnya hilang. Teruskan latihan, namun dengan intensitas beban yang lebih ringan. Semacam dipaksa gitu.
Lambat laun, rasa sakitnya hilang. Saya jadi terbiasa dengan beban yang tadinya bikin sakit seluruh otot. Instruktur pun menyarankan kepada saya untuk menambah beban. Karena hanya dengan demikian, massa otot bertambah sehingga bisa dibentuk dan terlihat keren.
Beban bertambah, maka rasa sakit itu muncul lagi. Tapi seperti semula, latihan diteruskan hingga lama-lama otot kita terbiasa. Menahan beban yang lebih berat tersebut.

Mekanisme yang terjadi adalah pada saat kita menambah beban, maka otot secara tidak langsung sedang dirusak. Ketika rusak, maka tubuh melakukan tugasnya, self healing dengan memperbaiki bagian-bagian yang rusak. Selain diperbaiki, juga diperkuat sehingga mampu menahan beban yang lebih berat lagi.
Dalam perjalanan kita mencapai goal, Anda akan bertemu banyak masalah. Itu sudah pasti tidak terelakkan lagi. Mulai masalah yang ringan, hingga masalah yang super berat. Ketika masalah datang, jangan berhenti dan menyerah. Seperti latihan fitness, teruskan perjuangan Anda mencari penyelesaian masalah.
Masalah akan mendewasakan cara berpikir Anda. Makin ke belakang, masalah yang akan Anda hadapi juga akan makin besar. Namun seperti mekanisme pemulihan otot, Anda juga akan semakin mahir dan jago mengatasi masalah. Justru makin besar masalah Anda, bisa jadi itu adalah pertanda bahwa keberhasilan Anda sudah dekat. Jadi jangan lari dari masalah atau menyerah. Hadapi dan jadilah hebat di bidang yang menjadi goal keberhasilan Anda.
Saya kira itu dulu sharing dari saya. Ini langsung ditulis selepas latihan lho. Ada yang rutin latihan fitness juga?

Apakah Teknik Menulis Rewriting Merupakan Tindakan Spam?



Apakah Teknik Menulis Rewriting Merupakan Tindakan Spam?


Rewriting adalah salah satu teknik menulis yang banyak dilakukan oleh penulis lepas, penulis konten, ghost writer dan freelancer writer lainnya. Cara ini dilakukan dengan cara membaca sumber berita atau artikel secara tuntas. Informasi yang telah masuk ke dalam otak kemudian diolah melalui ingatan atau memori manusia tanpa dituliskan ke dalam kertas atau naskah. Setelah melalui proses pengendapan informasi selama beberapa saat, barulah informasi yang terserap otak dituangkan ke dalam artikel baru yang memiliki susunan kata yang berbeda.

Artikel rewriting hampir mirip dengan artikel hasil spinning. Bedanya terletak pada cara produksi artikel. Rewriting dilakukan umumnya dilakukan secara manual. Sedangkan spinning dilakukan dengan software pengolah kata, misalnya spinnerchief. Selain dengan software, proses spinning dapat dilakukan dengan bantuan tool di website www.articlequeen.com Semua hal tersebut akan menghasilkan artikel baru yang memiliki tingkat kemiripan atau similarity yang berbeda-beda. Keunggulan teknik menulis rewriting adalah kita bisa mengatur tingkat kemiripan artikel. Semakin kecil prosentase similarity, semakin baik kualitas artikel tersebut.
Pro Dan Kontra Artikel Rewriting
Artikel rewriting bukan hanya dihasilkan oleh freelancer writer, tetapi juga kerapkali dipraktekkan oleh para blogger yang fokus membangun website untuk tujuan menjadi publisher layanan Google Adsense. Biasanya mereka rajin memantau website luar negeri yang mempublikasikan topik tertentu sesuai dengan keyword yang dibidik, misalnya web seputar gadget yang memakai OS Android. Saat website tersebut publish artikel baru, mereka buru-buru membuat artikel yang memiliki muatan informasi sama namun tersusun dari kata-kata yang berbeda.

Tindakan ini mengundang pro dan kontra di kalangan pengamat bisnis internet. Ada yang menyatakan bahwa rewriting blog bertopik teknologi adalah tindakan spammer, junker, dan memiliki reputasi buruk di mata mesin pencari. Namun di pihak lain terdapat peningkatan kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat dalam topik-topik tertentu dengan bahasa lokal. Jika mengandalkan publikasi dari satu website tentu tidak mungkin. Apalagi era informasi telah begitu banyak menghapuskan sekat-sekat lintas negara. Penyebaran informasi adalah satu hal yang tidak mungkin dibendung.

Menurut saya, teknik menulis rewriting tetap bisa dipakai selama artikel tersebut bisa lolos uji detektor dari www.copyscape.com Lagi pula antar penulis artikel memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda-beda dalam hidup mereka, sehingga sangat mungkin unsur kreatifitas akan memperkaya warna penulisan artikel. Meski artikel hasil menulis ulang, publikasi tersebut tetap bisa menjadi salah satu karya berkualitas dengan mengedepankan prinsip berbagi informasi.

Tindakan yang paling tidak bagus tentu saja adalah copy-paste artikel website lain secara mentah-mentah tanpa melalui proses menulis ulang. Sementara rewriting adalah salah satu teknik menulis yang melalui proses kreatifitas mengolah ide yang dibaca dan dituangkan lagi ke dalam nuansa dan kesan yang berbeda. Jadi, apakah menurut Anda rewriting adalah tindakan spam? Mari diskusi di kolom komentar.

http://jasaartikel.com/ghost-writer-news/apakah-teknik-menulis-rewriting-merupakan-tindakan-spam/

Simoncelli dan Wheldon perpanjang daftar kematian pebalap



Foto kenangan pebalap Honda MotoGP Marco Simoncelli asal Italia merayakan keberhasilannya meraih pole postition di Catalunya MotoGP Grand Prix di trek balap Montmelo, dekat Barcelona, Spanyol, 4 Juni 2011. Simoncelli tewas di usia 24 tahun dalam adu balap di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (23/10). (REUTERS/Gustau Nacarino)

Jakarta (ANTARA News) - Kematian Marco Simoncelli dan Dan Wheldon menambah semakin panjang daftar pebalap yang tewas di sirkuit, namun semangat dan nyali para jagoan ngebut itu pasti tak akan surut untuk tetap mengadu kecepatan di lintasan jenis balapan apa pun.
Dan Wheldon tewas di balapan Indianapolis 500 di Las Vegas, Amerika Serikat (AS), dan seminggu kemudian disusul Marco Simoncelli pada balapan MotoGP di Sirkuit Sepang, Malaysia.

Dukacita mendalam bagi Inggris yang kehilangan Wheldon (33), dan Italia serta merta menyatakan kehilangan dengan berpulangnya Simoncelli (24). Rasa duka mengalir tidak saja dari komunitas olahraga otomotif, tapi juga dari berbagai kalangan, antara lain atlet sepak bola dan bola basket.

Juara dua kali Indianapolis 500, Dan Wheldon, tewas dengan luka di punggung dan leher ketika 15 mobil mengalami kecelakaan beruntun. Sedangkan, Simoncelli, juara dunia kelas 250 CC 2008 dan kini beralih ke kelas MotoGP, bertabrakan dengan Collin Edwards dan Valentino Rossi.

Daftar kematian atlet otomotif pun semakin panjang dan olahraga itu tidak akan dilarang, karena para atlet amat membutuhkan jenis olahraga ini untuk menguji dan mengadu nyali yang mengalir di dalam darah mereka.

Para korban bergelimpangan, tapi deram mesin di lintasan pasti akan tetap mengaum dan para pendukung yang terangsang mendengar raungan mesin dan desis lintasan mereka di trek pasti tetap akan berjubel di sekitar kawasan perlombaan, bahkan sudah menantikannya beberapa hari sebelumnya, dengan membangun tenda dan berkemah.

Kematian hanya disedihkan sesaat, karena perlombaan akan terus berlangsung dari satu lintasan ke lintasan lain dari waktu ke waktu.

Di antara kecelakaan yang merenggut nyawa atlet, terjadi di jenis perlombaan F1 dan merenggut 15 nyawa pada 1950-an. Setahun kemudian terjadi 12 kematian, pada tahun 70-an menurun menjadi 10, tahun 80-an menjadi empat. Di antara pebalap kondang yang tewas di lintasan adalah Joachin Rindt pada 1970 dan Ayrton Senna (1994).

Pada perlombaan Le Mans 1955 terjadi kecelakaan paling tragis, ketika Pierre Levegh tewas setelah menabrak hingga tewas 80 orang dan 100 lainnya luka-luka.

Pada perlombaan Reli Dakar sudah 58 orang tewas, di antaranya 25 orang peserta dan pada kejuaraan reli dunia (WRC) belasan peserta tewas, di antaranya Roger Freeth (1993), navigator yang beberapa kali datang ke Indonesia.

Reli Paris - Madrid pada 1903, memakan korban puluhan peserta dan penonton, umumnya karena kendaraan waktu itu belum layak berlomba dan para pengemudinya belum menguasai benar kendaraan mereka. Banyak yang mati terbakar bersama kendaraanya dan banyak pula yang tewas menabrak pohon dan penonton.

Di Indonesia pun, beberapa pereli berpulang dalam perlombaan, termasuk beberapa penonton yang disambar kendaraan reli sehingga tewas pada perlombaan di Lampung dan di Medan.

Dalam catatan laman wikipedia.com, disebutkan trek yang paling banyak memakan korban adalah Indianapolis Motor Speedway, sebanyak 56 korban, disusul Nurburging (48), Monza (30), Daytona International Speedway (24) dan Le Mans (24).

Korban di atas tentu saja belum termasuk dalam jenis lomba lainnya. Pada laga MotoGP saja sejak 1949 sudah 25 pebalap yang tewas, termasuk Marco Simoncelli pada 2011. Pada 2010, pebalap Jepang Shoya Tomizawa tewas pada perlombaan di Misano GP.

Keamanan lintasan

Keamanan lintasan balap menjadi syarat utama dalam menyelenggarakan balapan dan Komisi Keamanan FIA atau badan balap apa pun menjadikan hal ini sebagai persyaratan pertama di setiap sirkuit.

Kareka kekhawatiran akan keamanan lintasan, baik balapan di Las Vegas mau pun di Sepang langsung dihentikan.

Ketua Sirkuit Internasional Sepang Mokhzani Mahatir mengatakan insiden fatal pertama yang terjadi di Sepang membuat mereka harus meningkatkan standar keamanannya.

"Penyelenggara balap Sepang, mesti mempertimbangkan untuk meningkatkan keamanannya dari semua sisi," kata Mokhzani, kendati FIA sudah menyatakan sirkuit itu pantas menyelenggarakan perlombaan F1 dan Moto-GP.

Insiden yang terjadi di tikungan Tamburello di Sirkuit Imola, Italia, yang menyebabkan Ayrton Senna tewas pada 1994, juga membuat perlombaan dihentikan. Sehari sebelum terjadi insiden menyedihkan itu, pebalap dari Austria Roland Ratzenberger meninggal di sirkuit sama karena kecelakaan di babak kualifikasi.

"Kami semua khawatir ketika melakukan latihan di tempat itu, karena lintasan itu amat cepat dan terlalu terbuka," kata pebalap Australia Will Power mengomentari sirkuit Indianapolis 500, setelah Dan Wheldon tewas.

"Ketika Anda melaju dengan kecepatan rata-rata 370 km per jam Anda akan merasakan jarak kendaraan hanya sekitar satu inci dan dalam keadaan melaju kencang situasi itu menyebabkan lintasan menjadi sumber bencana," katanya.

"Bisa saja salah satu dari pebalap melakukan kesalahan kecil, maka akibatnya besar bagi semua peserta lain. Pengamannya semua keras dan berbahaya bila mengenainya," kata Power, salah satu dari tiga pebalap yang masuk rumah sakit setelah insiden itu.

Tapi, Ketua Las Vegas Speedway, Chris Powell, mengatakan bahwa sirkuitnya memenuhi syarat dan regulasi perlombaan IndyCar Series dan tidak ada keluhan sebelum Sheldon tewas.

Tim Prinsipal F1 Ferrari, Stefano Domenicali, berusaha berkata bijak tentang insiden itu, dengan mengatakan, "Acara balapan, termasuk kematian tragis delapan hari lalu yang dialami Dan Wheldon dalam lomba Indy Car di Las Vegas, mengingatkan kita bahwa semua jenis olahraga balap memiliki risiko."

Ia menimpali, "Kita jangan menurunkan kewaspadaan kita tetapi harus mengerti bahwa kita dapat berbuat apa pun melawan kematian."

Nah, kematian memang tidak dapat dilawan. Ia mengintip manusia kapan saja dimana saja. Atlet Indonesia, Iwan Sinulingga, dari Sumatera Utara, pada 15 Oktober tewas dalam Kejurnas Gantole 2011 di Lapangan Udara Atang Sandjaya, Semplak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, karena gantole yang dikemudikannya menabrak pohon.

Kematian merupakan rahasia Sang Pencipta yang tak akan tersingkap hingga akhir masa. Domenicali sudah mengakuinya, "Kita tidak dapat melawan kematian."

Video Kecelakaan Simoncelli



Video Kecelakaan Wheldon




Raungan mesin kendaraan pun tetap bergema dari sirkuit ke sirkuit.
(T.A008/A016)
Editor: Priyambodo RH

Dapatkan Buku Tamu Seperti Ini di
 

© Copyright by Belajar Blog Yuk. . . | Template by BloggerTemplates | Blog Trick at Blog-HowToTricks